Konservasi
Arsitektur Colosseum
Colosseum
adalah sebuah peninggalan bersejarah berupa arena gladiator, dibangun oleh
Vespasian. Tempat pertunjukan yang besar berbentuk elips yang disebut
amfiteater atau dengan nama aslinya Flavian Amphitheatre, termasuk salah satu
dari Enam Puluh Sembilan Keajaiban dunia pertengahan.
Situs
ini terletak di kota kecil di Italia, Roma, yang didirikan oleh Walikota
Vespasian pada masa Domitianus dan diselesaikan oleh anaknya Titus, serta
menjadi salah satu karya terbesar dari arsitektur Kerajaan Romawi yang pernah
dibangun. Colosseum dirancang untuk menampung 50.000 orang penonton.
Rekonstruksi Colosseum dimulai dari perintah Raja Vespasian tahun 72 M dan
terselesaikan oleh anaknya Titus pada tahun 80 M.
Colosseum
didirikan berdekatan dengan sebuah istana megah yang sebelumnya dibangun Nero,
yang bernama Domus Aurea yang dibangun sesudah kebakaran besar di Roma pada
tahun 64 M. Dio Cassius seorang ahli sejarah mengatakan bahwa ada sekitar 9000
hewan buas yang telah terbunuh di 100 hari sebagai perayaan peresmian dan
pembukaan Colosseum tersebut. Lantai dari arena Colosseum tertutupi oleh pasir
untuk mencegah agar darah-darah tidak mengalir kemana-mana.
Bangunan
tersebut digunakan untuk menyimpan berbagai macam jenis binatang sampai pada
tahun ke 524. Dua gempa bumi pada tahun 442 dan 508 menyebabkan kerusakan yang
parah pada bangunan tersebut. Di Abad pertengahan, Colosseum rusak sangat parah
akibat gempa bumi lagi yakni pada tahun 847 dan 1349 dan dijadikan sebagai
benteng dan sebuah gereja juga didirikan disana. Banyak batu marmer digunakan
untuk melapisi dan membangun kembali bagian-bagian Colosseum yang telah rusak
karena terbakar.
Pada
abad 16 dan 17, keluarga-keluarga Roman menggunakan Colosseum sebagai tempat
pengambilan batu marmer untuk konstruksi bangunan St. Peter’s Basilica dan
kediaman khusus palazzi, keluarga Roman. Pada tahun 1749, ada sebuah bentuk
dari pemeliharaan Colosseum. Paus Benediktus XIV melarang untuk menggunakan
Colosseum sebagai tempat penambangan. Pada tahun 2000 ada sebuah protes keras
di Itali dalam rangka menentang penggunaan hukuman mati untuk negara-negara di
seluruh dunia (di Italia, hukuman mati dihapuskan pada tahun 1948). Beberapa
demonstran memakai tempat di depan Koloseum.
Sejak
saat itu, sebagai sebuah isyarat menentang kapitalis tersebut, penduduk lokal
mengganti warna Colosseum di malam hari dari putih menjadi emas dengan
menggunakan penerangan berupa lilin dan lampu neon sampai pada saat dimana
seluruh dunia menghapuskan tindakan penghukuman mati itu. Colosseum pada
umumnya digunakan untuk acara-acara umum seperti pertandingan gladiator. Saat
ini Colosseum digunakan untuk tujuan agama.
Beberapa
upacara Roma Katolik, seperti yang melibatkan Paus Yohanes Paulus II. Ada salib
berserakan di berbagai wilayah sekitar arena. Selama Jumat Bagus, Paus biasanya
memimpin prosesi yang disebut Salib.
Arena
tempat para budak zaman Romawi diadu dengan gladiator dan binatang buas ini
mendapat guyuran dana 33 juta dolar AS dari produsen kulit ternama Italia,
Tod's. Duit sebesar itu akan menjadikan proyek renovasi Colosseum sebagai yang
terlengkap sepanjang sejarah Italia. Hasilnya bisa dibilang memuaskan, karena
para konservator berhasil mengubah warna dasar arena berdarah itu. Dari tadinya
cokelat gelap menjadi krem pucat.
Sumber
: